BURUNG

Selasa, 25 Juni 2013

KEADAAN KITA

Kita kecil
Dibentuk  oleh orang tua

Makanan halal dan haram
Dominan membentuk pribadi  kita

Penyakit juga menurun
Ada Jantung ada Diabetis 

Perangai demikian juga
Menempel kepada kita

Kita baik
Atau jahat
Bukan semata salah sendiri
Orang tua berperan nyata

Marilah  kita
Sejak awal menjadi orang tua
Berbuat semaksimal sempurna 
Demi anak cucu kita

Dengan Memohon Pertolongan Tuhan 
Insya Allah kita bisa,

Amin



KORUPSI

Korupsi
Perilaku yang memalukan
Kejahatan yang menyengsarakan

Kenapa orang suka korupsi
Karena ke nyamanan 
Walau hanya sesaat

Orang lupa 
Dalam jangka panjang
Adanya tinggal penderitaan

Belum lagi
Semua orang pasti mati
Membawa bekal kelakuan dunia

Hidup di akherat
Abadi

Kalau berbekal korupsi
Mana bisa bahagia disana

Semoga semua yang korupsi
Sadar dan bertobat sebelum mati
Agar selamat di akherat

Amin

KURINDUKAN SENYUMMU

Selalu saja saat ketemu
Tak pernah kau senyum untukku

Bertahun kita bersaudara
Tak pernah kita akrab bercanda

Kau bicara secukupnya
Setelah itu diam seribu basa

Adakah  hatimu juga seperti itu
Ataukah ramai didalam sepi diluar
Mungkinkah engkau merindu sepertiku

Kurindukan senyummu
Utusan bathinmu
Bukti kasih sayangmu ke padaku

Maafkan akan daku
Puisi satu ini juga untuk diriku
Yang  pendiam seperti patung batu





PLAKETAN

Plaketan itu belum jadi juga 
Setelah masa yang di janjikan
Aku mulai menyoalkan

Kusamper dia
Maaf katanya
Berikan waktu seminggu lagi
Terpaksa aku iyai

Kurenungkan
Itu pasti kehendak Tuhan
Kenapa aku harus  keberatan?


Aku menerima sepenuh hati
Pasti ada kebaikan tersembunyi
Buat semua yang terkait saat itu
Aku, pembuat plaketan, dan tukang batu

Semoga benar adanya
Amin

BUAH - MANUSIA

Buah apapun
Ada kulit, ada isi

Kulit ada yang keras, lunak
Demikian pula isi

Semua berfungsi
Tak ada yang tiada guna

Manusia phisik dan non phisik
Punya persamaan dengan buah

Ada tampak luar
Isi hati tiada yang tahu

Cantik diluar
Belum tentu inner beauty

Manis perilakunya
Jahat niat hatinya

Wahai teman
Jangan terpukau kulit belaka

Jumat, 21 Juni 2013

PADI

Sebutir bijih  padi
Tumbuh  disawah
Berbuah menjadi seuntai gabah

Tak  pernah tahu tetangga kanan kiri
Rambutan, kelapa, kenari
Atau pisang yang menjuntai

Hanya tahu akan kodrat
Patuh dan setia kepada alam
Dimakan burung, disantap manusia
Rela tanpa syarat

Andai manusia seperti padi
Berguna terhadap sesama
Tentu dunia indah sekali


LAMIS (dari Ojo Lamis)

Lamis
Menjual manis

Menebar janji
Membuat harapan melambung tinggi
Namun semua tak terbukti
Bagai bunga kembang tak jadi

Menunggumu
Bak  menanti cendawan tumbuh
Dimusim kemarau
Galau

Banyak contohnya
Yang banyak berdusta
Hidupnya sengsara

Lebih baik
Menyuci diri
Hidupnya bisa mukti

Kamis, 20 Juni 2013

JUJUR SAJA

Kematian itu
Tanpa henti
Setiap saat, setiap menit , setiap detik

Keluarga, sahabat
Tetangga sekampung
Se Bangsa, se Negara ,se Dunia
Tiada yang kebal mati

Ketika mayit bukan siapa siapa
Tiada rasa duka melanda
Ketika maut mengambli keluarga
Rasa duka sepanjang waktu

Saat putriku  pergi
Aku tak kuasa menahan duka
Saat isteriku berpulang
Aku hancur jadi debu
Serasa tidak di Dunia lagi

Tetapi aku tidak sendiri
Semua akan mengalami seperti aku

Demi waktu
Derita  duka perlahan pergi
Dan setelah seribu hari
Daku masih bisa menulis ini

Senin, 17 Juni 2013

DEAL

Ayo kita deal
Bikin sepatu banyak
Bertiga, jangan orang lain lagi

Ada keraguan
Ada kekhawatiran
Seiring harapan

Sesungguhnya
Bukan antar kita yang deal
Melainkan kita dengan Tuhan

Personal, sendiri sendiri
Marilah kita  sadar
Sejatinya hanya ada hamba dan Tuhannya.

Seyogyanya
Kita selalu bersandar kepadaNYA
Tanpa banyak pusing kepala.

Minggu, 16 Juni 2013

SALAHNYA HATI

Di suatu acara 
Engkau dan aku datang
Namun tak jua bertegur sapa

Ada percikan rindu
Tetapi malu lebih dominan dari mau

Bukan salah bunda mengandung
Memang ada dinding pemisah 
Terbangun maya diantara kita

Malu dan perilaku
Membelah  dua tepi
Sebuah kemesraan


Bukan salahmu
Bukan salahku
Salahnya hati



Sabtu, 15 Juni 2013

SERIBU TOPENG

Semua orang
Bertopeng
Mengkaburkan dirinya

Semua orang
Berganti topeng
Menyesuaikan dirinya

Topeng
Berganti dikenakan 
Saat berada dalam kebersamaan

Dikala tidur
Topeng melepaskan diri
Dikala sendiri
Topeng dilepas dengan sadar
 
Topeng , wajah tiruan
Topeng bijaksana
Topeng kearifan
Topeng kejahatan
Topeng keluhuran
 Topeng kecantikan
 Topeng kebaikan

Seribu topeng

HATI YANG LUKA

 
Waduh.....
Aku telah melukai hatinya
Saat kuluruskan yang terasa aneh

Segala kita, tidak tahu, mengaku bisa
Menampakkan dirinya tanpa ragu
Dalam dunia, ada basa basi
Seolah tiada kesenjangan
Namun, keakuan tetap kasat mata
Dalam gelapnya yang tersembunyi

Tidak mengapa
Manusia harus menjadi dirinya sendiri
Tanpa kecuali

Tetapi nyatanya dunia penuh
Dengan yang tidak seperti itu

Termasuk aku dan dia