BURUNG

Rabu, 30 Oktober 2013

DIPERJALANKAN



Aku tak merencanakan sebuah celaka
Ternyata sepeda menjatuhkanku
Dua luka ditempurung lutut kiri
Aku diperjalankan        

Setelah kuoles betadin
Kubiarkan saja dengan logika
Luka kecil tak kan lama
Aku diperjalankan

Sebulan berlalu
Masih saja tak bisa jongkok
Nyeri dilutut, betis dan tulang kering
Aku diperjalankan

Baru saja kupergi kedokter
Disuntik , diberi obat
Belum sembuh, tapi aku merasa pasti
Aku diperjalankan.


Sekali lagi
Aku diperjalankan

Senin, 30 September 2013

SELAMAT JALAN SAHABATKU

Kemaren pagi
Kupandangi jisim sahabatku
Kudoakan kepergianmu

Saat kecil kita bersama didesa
Saat remaja sampai tua kita bersama dikota
Sampai kemaren kita tak bersama lagi

Banyak kenangan diantara kita
Banyak hal kita usahakan bersama
Begitu persahabatan kita

Rasanya baru kemaren kita berjumpa
Risau dan riang masih jelas terbayang
Rupanya engkau pergi mendahului

Membuka lembaran hidup didesa kecil
Merantau kekota berjuang keras
Mengisi kehidupan yang pantas.

Semua kini telah berakhir
Selamat jalan sahabatku
Semoga Allah memberimu tempat terbaik.


 Amin,  amin,  amin

AJAL DUNIA FANA

Satu lagi sahabatku
Meninggalkan dunia fana
Menuju keabadian

Selalu saja
Aku menatap diriku dan berkata
Suatu saat giliranmu tiba

Dan apa yang ada padaku
Tak satupun kubawa serta
Seperti halnya datang dulu
Sebagai bayi lahir kedunia 

Baiknya pada hematku
Apapun yang ada pada kita
Manfaatkan untuk kegunaan selalu
Sebelum ajal tiba

Jangan ditumpuk, disimpan
Buat apa
Dunia ini fana

Hanya sekali saja
Jadilah yang utama
Setelah itu tiada




Jumat, 27 September 2013

ORANG DESA

Mereka menanam padi
Menanam palawija
Menggendong dan memikul
Hasil panen kepasar

Mereka lugu, sederhana
Bekerja tanpa pamrih
Gotong royong 
Penuh kebersamaan

Mereka jujur, tanpa rekayasa
Bahagia dalam kadar biasa
Dikala puso mendera
Hati tabah dalam kepasrahan

Sadarkah kita
Saudara kita yang didesa
Pemberi makan kita semua
Ayo kita bersama angkat topi

Mereka yang didesa
Sokoguru kehidupan Bangsa
Tanpa mereka kita sengsara
Menderita, merana selamanya. 


Senin, 19 Agustus 2013

PULANG KAMPUNG


Langit , Bumi dan Manusia
Mana yang lebih perkasa
Bukan padanan untuk disetara

Jasad manusia dan makhluk bernyawa
Adalah putera bantala
Darinya mereka berada

Roh dan Jiwa manusia
Tiupan Sang Pencipta
Abadi adanya

Manusia dibumi persada
Hanya ada sebentar saja
Kayu jati berumur tua dan sebagainya
Tak kuasa menahan binasa

Mereka datang dan pergi
Manusia , binatang, dan tumbuhan berganti
Langit , bumi dan yang ada diantaranya
Tetap adanya sampai kiamat tiba

PANORAMA PEDALEN

Siang itu angin berhembus sepoi
Ombak laut lembut menyempyok pantai
Diteluk kecil dilereng bukit
Pengunjungnya  sepi sekali



Berbeda dulu
Pedalen tempat nelayan berburu ikan
Penuh sesak wisatawan dan nelayan
Sekarang tinggal perahu berwarna biru

Entah mengapa gerangan
Mungkin jalan bukit yang melingkar
Ke dan dari Pedalen
Membuat nelayan dan pedagang merasa sukar.


Tempat perdagangan ikan telah berpindah
Ketempat datar diwilayah bawah
Agar perekonimian ikan lebih mudah
Dipantai Ayah 



Disisi lain,  dari waktu kewaktu
Panorama keindahan alam
Selalu saja menyejukkan jiwa
Pedalen masih menyimpan itu



Senin, 05 Agustus 2013

BEKERJA DAN BERDOA

Di Dunia ini
Yang kulakukan hanya DUA
Bekerja dan Berdoa
Tiada yang lain lagi

Bekerja untuk DUA hal
Dunia dan Akherat
Berdoa untuk DUA hal
Dunia dan Akherat

Sebelum engkau bertanya
Begitu sederhananya
Biarlah kuberi jawabya
Harap menjadi tahu adanya

Bekerja meliputi
Belajar, berseni, rekreasi, bela diri dan lain lagi
Berdoa melingkupi
Berbagi, mencintai, pasrah diri dan lain lagi

Manusia bebas berekspresi
Asal didalam lingkaran kebenaran
Maka tak segan aku menulis ini
Karena masih dalam kewajaran.