O, maut
Kau renggut ibuku dari pelukan
Cinta direlung hati terkulai lemas
Bibir tak hendak berbisik sendu
Juga mata mata yang membengkak
Kau tak peduli itu
Kau timang ibuku dalam sayang
Pada saat titik embun jatuh dari langit
Dendangan merdu kau alunkan
Merdu dialam keabadian
Merunduk dialam ini
Jadi butir butir air mata keratapan
Ibu telah tiada
Mertua telah pergi
Anak telah tiada
Embah telah pergi
Mbakyu telah tiada
Bu Darmo telah pergi
Maut
Engkau telah menjemput
(flashback kemasa lalu 30 maret 1981) - suyono
Kehidupan adalah misteri. Susah dikenal akal. Tak mudah dirasa hati. Puisi lahir ditengah kehidupan dengannya dunia diberi warna
BURUNG
Sabtu, 24 November 2012
Senin, 12 November 2012
AKU ADAKAH?
aku
siapakah?
dari dulu tak pernah kutemu
dijalan yang penuh lapar
disaat yang penuh kantuk
engkau tetap tiada
digua, digunung, dikota
sama saja
sampai aku bertanya
apakah memang aku ada ??
siapakah?
dari dulu tak pernah kutemu
dijalan yang penuh lapar
disaat yang penuh kantuk
engkau tetap tiada
digua, digunung, dikota
sama saja
sampai aku bertanya
apakah memang aku ada ??
TERPURUK
Aku termenung
Aku telah terpuruk
Terpuruk mental
Terpuruk jiwa raga
Terpuruk perasaan
Terpuruk cinta, kasih sayang
Hanya satu yang utuh
Nan tidak terpuruk
NAFAS
Aku berada pada titik yang menyeramkan
Hidup enggan, matipun enggan.
Dunia kelabu kalau tak hendak dikatakan hitam
Dimana Tuhanku
Dia ada dimana mana
Dihatiku, diotakku, dinafasku
Hari ini nafasku berkata
Engkau terpuruk karena dirimu
Kalau aku pergi engkau mati
Dengarlah aku
Ikuti irama dunia, alam semesta
Terpurukmu kan hancur ditelan masa
Yang tinggal hanya damai dan tenang
Mulailah sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)